Skip to main content

Pencernaan di dalam mulut

Pada mamalia, makanan pertama-tama dihancurkan oleh gerakan mekanis organ gigi. Mengunyah merupakan sebuah proses fisika yang bertujuan untuk mengurangi ukuran makanan hingga menjadi partikel-partikel kecil. Mengunyah secara sempurna berguna untuk mempermudah makanan untuk ditelan, mempermudah kerja cairan pencernaan pada permukaan menuju bagian dalam makanan, dan mempercepat percampuran antara makanan dan air liur (saliva).

Air liur merupakan sebuah fluida yang bersifat netral atau sedikit alkaline yang dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar saliva. Pada manusia kelenjar saliva menghasilkan sekitar 1,5 liter saliva pada tiap harinya. Saliva terdiri atas air, enzim amilase saliva (kadang disebut ptyalin), mucin, dan beberapa substansi lain seperti sodium, potassium, bikarbonat, dan klorida. 

Saliva berfungsi sebagai berikut: (1) air dan mucin di dalam saliva melembabkan, menghaluskan, dan melumasi makanan yang kering sehingga lebih mudah dikunyah dan ditelan; (2) enzim amilase saliva menguraikan amylum menjadi maltose gula yang dapat larut -- reaksi ini terjadi pada tahap pertama pencernaan karbohidrat; (3) amilase dan enzim lain di dalam saliva, yakni lysozyme, membantu melepaskan makanan karbohidrat dan bakteri pada tempat di antara gigi-gigi sehingga membantu pula mencegah pengeroposan gigi; (4) saliva melembabkan mulut, lidah, dan bibir; (5) dengan melarutkan makanan, saliva memungkinkan bahan-bahan kimia di dalam makanan tersebut untuk mencapai sel-sel indera perasa pada lidah; (6) bikarbonat di dalam saliva berperan sebagai buffer, yang artinya menjaga saliva pada kadar alkalinitas lemah yang konstan, membantu mencegah gigi keropos dengan menurunkan kekuatan asam-asam mulut yang melarutkan enamel gigi. 

Referensi:
  • Beckett B. S. 1986. Biology: A modern introduction. GCSE edition. Oxford University Press. p. 44.
  • Chisholm, Hugh. (ed.). 1911. Epithelial, endothelial, and glandular tissues. Encyclopaedia Britannica. 11th ed. Cambridge University Press. pp. 705-707.
  • Revedin A., Aranguren B., Becattini R., Longo L., Marconi E., Lippi M., Skakun N., Sinitsyn A., et al. 2010. Thirty thousand-year-old evidence of plant food processing. Proceedings of the National Academy of Sciences, 107(44): 18815-9. doi: 10.1073/pnas.1006993107.PMC2973873.
  • Shier, David. 2016. Hole's Human Anatomy and Physiology. McGraw-Hill Education. pp. 454-455.

Popular posts from this blog

Archaebacteria

Para ilmuwan berspekulasi bahwa bentuk kehidupan awal di Planet Bumi adalah archaebacteria , yang merupakan organisme sel tunggal primitif yang beradaptasi di dalam lingkungan hidup yang ekstrim pada saat itu. Di dalam perkembangannya, proses adaptasi tersebut menghasilkan prokaryote , yakni sel yang tidak memiliki membran internal, dan eukaryote , yaitu sel yang lebih "sempurna" karena memiliki membran dan kompartementalisasi. Meskipun mengalami serangkaian tahapan evolusi kehidupan, achaebacteria masih dapat mempertahankan keberadaannya hingga saat ini.  Terlepas dari namanya, archaebacteria , disebut pula archaea , namun berbeda dari sebagian besar bakteri. Bentuknya serupa dengan bakteri, namun memiliki sifat biokimia dan genetik yang berbeda. Dalam beberapa hal, khususnya di dalam organisasi gen dan kontrol ekspresi gen, archaea lebih menyerupai eukaryote dibandingkan bakteri. Archaea hidup di tempat-tempat yang paling ekstrim di Planet Bumi. Beberapa hidup di dalam atau

Asam nukleat

Asam nukleat ( nucleic acid ) adalah makromolekul biokimia yang kompleks dengan berat molekul tinggi. Asam nukleat terbentuk oleh rantai nukleotida yang menghantarkan informasi genetik. Terdapat dua asam nukleat yang paling lazim orang kenal, yakni asam deoksiribosanukleat (DNA) dan asam ribonukleat (ARN). Setiap makhluk hidup memiliki asam nukleat, termasuk sel dan virus.  Pertama kali orang mengenal asam nukleat adalah pada tahun 1868 ketika seorang ilmuwan biokimia bernama Friedrich Miescher mengadakan percobaan dengan cara mengisolasi sebuah substansi sel yang mengandung nitrogen dan fosfor. Ia menganggap substansi sel tersebut memiliki protein kecil yang kaya kandungan fosfor. Dari situlah Miescher menemukan istilah Nuklein. Pada tahun 1880 ilmuwan biokimia lainnya, Albrecht Kossel, menemukan bahwa substansi yang diteliti oleh Miescher tersebut adalah protein di tambah asam nukleat. Di dalam eksperimennya Kossel mengisolasi dua purin (adenine dan guanine) dan tiga pirimidin (

Taksonomi | Spesies kucing yang dilindungi

Daftar spesies kucing yang dilindungi yang termasuk ke dalam IUCN Red List (International Union for Conservation of Nature Red List) atau, di dalam bahasa Indonesia, Daftar Merah IUCN. Kategori Least Concerned (LC) Nama Internasional Binomial Wild Cat Felis silvestris Geoffroy's Cat Leopardus geoffroyi Leopard Cat Prionailurus bengalensis Sand Cat Felis margarita Jungle Cat Felis chaus Ocelot Leopardus pardalis Jaguarundi Herpailurus yagouaroundi Bobcat Lynx rufus Eurasian Lynx Lynx lynx Canada Lynx Lynx canadensis Caracal Caracal caracal Serval Leptailurus serval Puma Puma concolor Kategori Endangered (EN) Nama Internasional Binomial Andean Cat Leopardus jacobita Borneo Bay Cat Catopuma badia Flat-headed Cat Prionailurus planiceps Tiger Panthera tigris Iberian Lynx Lynx pardinus Kategori Vulnerable (VU) Nama Internasional Binomial Fishing Cat Prionailurus viverrinus African Golden Cat Caracal aurata Northern Tiger Cat Leop