Definisi-definisi mengenai rekayasa biologi (biological engineering) penuh dengan muatan konstruk sosial dan peran sosial dari rekayasa biologi. Sejumlah definisi telah dipaparkan oleh banyak sumber dan ahli untuk membantu kita menerapkan disiplin ilmu ini secara lebih tepat.
Terdapat dua pandangan utama terkait arti, atau kegunaan, seseorang menjadi seorang insinyur, atau ahli rekayasa (engineer) biologi, yakni (a) praktek dari profesi rekayasa biologi, dan (b) melakukan rekayasa biologi secara independen (Dooley, 2001).
Rekayasa biologi adalah sebuah disiplin rekayasa independen terapan yang berbasis ilmu-ilmu biologi. Johnson dan Davis (2001) berpendapat bahwa keterkaitan antara insinyur biologi dengan ilmu biologi sama dengan hubungan antara rekayasa/teknik kimia dan ilmu kimia, rekayasa/teknik mesin dan mekanika, dsb. Meskipun banyak disiplin rekayasa berbasis sains lain berlaku bagi materi dan sistem biologi, Johnson dan Phillips (1995) berpendapat bahwa praktek rekayasa biologi bertolak dari "dasar pengetahuan yang substansial dan intrinsik di dalam ilmu-ilmu biologi."
Rekayasa biologi adalah sebuah disiplin rekayasa terapan dengan pengetahuan tentang dan minat khusus terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan organisme, materi, proses, dan sistem biologis. Biologi dan teknik pemodelan sistem-sistem biologi modern memudahkan para perancang untuk mengaplikasikan pemikiran rekayasa dan menyertakan unsur matematika ke dalam wilayah praktek. Cherry (1984) menyatakan bahwa rekayasa biologi mencakup serangkaian "keterampilan dan pengetahuan" yang mempermudah praktek komersial dari penemuan-penemuan biologi saat ini. Verma (1995) lebih lanjut menyatakan bahwa konvergensi teknologi komputer dan bioteknologi membuka kesempatan untuk dilakukannya praktek rekayasa secara menyeluruh dengan dan untuk sistem-sistem biologis yang kompleks.
Banyak dari pelaku profesi rekayasa biologi kekinian yang memiliki latar belakang akademik dan praktek di dalam disiplin-disiplin yang telah ada sebelumnya, seperti teknik kimia, teknik listrik, atau teknik mesin. Mereka cenderung menjaga kompetensi pada konsep-konsep inti dari rekayasa biologi yang membantu di dalam membedakannya dari disiplin-disiplin lain, misalnya di dalam (a) memahami proses-proses kehidupan fundamental; (b) memahami hibungan timbal-balik antara organisme hidup dan lingkungan fisiknya; (c) kepekaan terhadap sifat-sifat fisik, kebutuhan lingkungan dan proses-kehidupan yang berhubungan dengan organisme-organisme hidup pada saat merancang sistem-sistem bio-fisik; (d) memahami sifat-sifat unik kimia dan fisika, termasuk sifat-sifat temporal, dari materi hidup dan organik; dan (e) mengetahui bagaimana membuat keputusan-keputusan rancangan sesuai disiplin ilmu manakala dihadapkan dengan sifat-sifat yang sangat beragam, tidak pasti, dan tidak diketahui.
Referensi:
- Dooley J. H. 2001. Biological engineering core concepts. In: Proceedings of the IBE 2001 Workshop "DNA of Biological Engineering: Defining the Body of Knowledge for the Discipline, 2001; Institute of Biological Engineering: Cortland, NY, 8-19.
- Heldman D. (ed.) 2003. Encyclopedia of Agricultural, Food, and Biological Engineering. Marcel Dekker, Inc. pp. 61-62.
- Johnson A. T., Davis D. C. 1990. Biological engineering: a discipline whose time has come. Eng. Educ., 80(1): 15-18.
- Johnson A. T., Phillips W. M. Philosophical foundations of biological engineering. J. Eng. Educ.: 311-318.
- Verma B. P. 1995. An emerging new order: biological engineering is evolving as a discipline and a profession. Resource, 2(11): 8-10.