Asam nukleat (nucleic acid) adalah makromolekul biokimia yang kompleks dengan berat molekul tinggi. Asam nukleat terbentuk oleh rantai nukleotida yang menghantarkan informasi genetik. Terdapat dua asam nukleat yang paling lazim orang kenal, yakni asam deoksiribosanukleat (DNA) dan asam ribonukleat (ARN). Setiap makhluk hidup memiliki asam nukleat, termasuk sel dan virus.
Pertama kali orang mengenal asam nukleat adalah pada tahun 1868 ketika seorang ilmuwan biokimia bernama Friedrich Miescher mengadakan percobaan dengan cara mengisolasi sebuah substansi sel yang mengandung nitrogen dan fosfor. Ia menganggap substansi sel tersebut memiliki protein kecil yang kaya kandungan fosfor. Dari situlah Miescher menemukan istilah Nuklein. Pada tahun 1880 ilmuwan biokimia lainnya, Albrecht Kossel, menemukan bahwa substansi yang diteliti oleh Miescher tersebut adalah protein di tambah asam nukleat. Di dalam eksperimennya Kossel mengisolasi dua purin (adenine dan guanine) dan tiga pirimidin (thymine, cytosine, dan uracil) serta karbohidrat.
Asam nukleat menjadi istilah umum untuk biopolimer, sedangkan monomer diberi sebutan nukleotida. Setiap monomer terdiri atas tiga komponen, yakni basa heterosiklik yang mengandung nitrogen, gula pentose, dan kelompok fosfat. Basa yang mengandung nitrogen yang terdapat di dalam asam nukleat berbeda-beda, yakni Adenine, Cytosine, dan Guanine, yang kesemuanya ditemukan di dalam RNA maupun DNA, sedangkan Thymine hanya mungkin ditemukan di dalam DNA, sedangkan Uracil hanya terdapat di dalam RNA.
Asam nukleat dapat terikat untai tunggal (single-stranded) dan terikat untai ganda (double-stranded). Asam nukleat single-stranded terdiri atas dua asam nukleat single-stranded yang terikat secara bersama-sama oleh hidrogen. RNA biasanya single-stranded, sedangkan DNA biasanya double-stranded.
Referensi:
Khanna P. 2008. Cell and Molecular Biology. New Delhi, India: I.K. International Publishing House Pvt. Ltd. pp.91-92.